Kamis, 24 Desember 2009

GURU DI LUAR KELAS ADALAH TETAP GURU DAN PENDIDIK


Guru perlu menjaga kredibilitasnya, ia haruslah menjadi orang yang dapat dipercaya baik perkataan maupun perbuatannya. Atau dalam bahasa yang sering kita dengar guru itu digugu dan ditiru. Kredibilitas guru tergantung pada sikap dan perilakunya.Perkembangan hubungan sosial dan interaksi antara guru dengan peserta didik dewasa ini semakin lebih terbuka dan terkesan lebih bebas sehingga tidak tertutup kemungkinan semakin berani pula mereka bercanda dengan gurunya melewati batas kewajaran. Dalam hal yang demikian guru perlu segera menyadari pentingnya menjaga wibawa, kehormatannya, dan kredibilitasnya sebagai guru. Keakraban antara guru dengan peserta didik tidak menjadi penghalang untuk tetap terpeliharanya wibawa guru, namun jangan sampai guru bersifat subyektif karena kebaikan peserta didiknya. Oleh karena itu sebaiknya seorang guru menghindari meminta sesuatu dari peserta didiknya terutama dalam bentuk materi

Senin, 21 Desember 2009

Bekal Sukses Itu Bernama "PD"

Ditulis oleh: Anne Ahira

Lasiman,
Masalah krisis kepercayaan diri (krisis
PD) seringkali menjadi salah satu
masalah klasik yang dialami oleh
sebagian orang.

Meski kelihatannya sederhana, namun
jika dibiarkan berlama-lama, krisis PD
bisa jadi bumerang tersendiri. Salah
satunya, potensi yang ada dalam diri
kita akan terhambat.

Sekarang mari kita ulas sejauh mana
pengaruh kepercayaan diri bisa
mempengaruhi keberhasilan seseorang.

Saat menghadiri seminar atau sebuah
pertemuan misalnya, banyak di antara
kita yang lebih nyaman memilih tempat
duduk di belakang ketimbang di depan.
Alasannya kadang sederhana.. "takut
ditanya sama si pembicara". lol

Namun saat seminar sudah dimulai, yang
duduk paling belakang seringkali jadi
tidak begitu kelihatan atau terdengar
dengan baik apa yang dibicarakan oleh
si pembicara karena terhalang oleh
mereka yang duduk di depan!

Pernah merasa seperti itu? :-)

Atau saat kita masih berstatus pelajar,
apakah kita termasuk yang malu-malu
untuk angkat tangan dan memberikan
jawaban yang sebenarnya kita tahu atas
pertanyaan yang ditanyakan guru kita? :-)

Sekarang, mari kita cari tahu apa saja
yang menyebabkan orang suka minder atau
kurang PD! Berikut beberapa alasannya:
1. Sering berpikir yang 'tidak-tidak'
tentang diri mereka!

"Coba kalau aku tinggi, aku mau dong
jadi model terkenal seperti Luna Maya!
...Tapi sayang, aku nih pendek & item,
gigiku gondrong lagi!!"

** lol, kasihan amet... hehe

Lasiman, jangan pernah memandang
sebelah mata terhadap diri kita. Semua yg
kita miliki adalah anugerah Tuhan yang pasti
ada manfaatnya.
Coba baca lagi artikel pertama yang
dulu pernah saya kirimkan dengan judul
"Hargai apa yang kita miliki". :-)
2. "Takut Salah" bisa membuat kita
tidak maju.

Jika kita selalu takut salah dalam
melakukan sesuatu, maka pastinya kita
tidak akan pernah bisa berhasil.

Janganlah Lasiman takut salah! Karena
kesalahan sebenarnya adalah langkah
awal menuju keberhasilan.

Tokoh-tokoh besar dunia yang
penemuannya sekarang kita nikmati,
dulunya mereka banyak melakukan
kesalahan. Namun, mereka terus dan
terus mencoba untuk memperbaiki
kesalahannya hingga tercipta sebuah
penemuan yang besar, seperti lampu
pijar, pesawat terbang, Google :-)

Dan masih banyak lagi yang lain!
Oleh sebab itu, jangan pernah takut
salah!
3. Jika kita bergaul dengan pengecut,
otomatis kita juga akan jadi pengecut

Lasiman, pergaulan bisa mempengaruhi
kepribadian kita. Jika Lasiman berada di
lingkungan yang mayoritas tidak punya
rasa PD tinggi, maka jangan harap Lasiman
bisa PD.

Yakinlah, sedikit banyak, PD kita
sangat dipengaruhi oleh lingkungan
dimana kita berada. Oleh sebab itu,
pandai-pandailah mencari teman atau
pergaulan yang memiliki kepercayaan
tinggi.

Lasiman juga pasti pernah mendengar
istilah "Jika ingin kaya, bergaulah
dengan orang-orang kaya".

Maksudnya, bukan berarti kalau kita
tidak punya uang bisa bersandar pada
mereka dan pinjam uang! :-) Tapi tujuan
kita adalah bisa menyerap 'cara
berpikir' mereka yang bisa membuat
mereka menjadi kaya!
4. Tidak perlu terpengaruh pendapat
orang lain

Kita seringkali terpengaruh dengan
pendapat orang lain. Sayangnya, tidak
semua pendapat itu benar. Pendapat atau
masukan dari luar boleh saja kita
tampung. Tugas kita adalah *mengolahnya*,
sekaligus untuk evaluasi diri.

Jika ada pendapat yang justru membuat
Lasiman menjadi mundur dan tidak
berhasil, maka Lasiman perlu menolaknya,
tanpa perlu terpengaruh oleh pendapat
itu.

Singkat kata, hilangkan jauh-jauh rasa
minder dalam diri kita. Lasiman tidak
perlu resah dengan kekurangan yang ada.
Jika ada melakukan kesalahan, tinggal
perbaiki kesalahan yang Lasiman buat, dan
jadikan kesalahan itu sebagai pengalaman.

The last but not least...
Selalu perkaya diri Lasiman dengan ilmu.
Karena dengan memiliki banyak ilmu,
otomatis kekurangan kita dalam hal lain bisa
tertutupi oleh kelebihan lain yang kita miliki!

Lasiman, begitu banyak orang yang tidak
menyadari 'sleeping giant' dalam
dirinya. Potensi dahsyat dan besar yang
acapkali diabaikan oleh alam pikirannya
sendiri, yaitu perasaan minder!

So, percaya dirilah Lasiman! Agar semua potensi
dahsyat yang Lasiman miliki *keluar* dan
tidak lagi terhambat! :-)



************** RESOURCE BOX ********************

Asian Brain Newsletter - Think & Succeed!
Kontribusi Anne Ahira & PT. Asian Brain untuk menggali
dan melejitkan potensi masyarakat Indonesia!

Jika tulisan-tulisan Ahira dirasakan bermanfaat
oleh Lasiman, tolong sebarkan alamat situs ini:
http://www.AsianBrainNewsletter.com - Gratis!

Asian Brain - Untuk INDONESIA

********************************************************
-------------------------------------------
PT. Asian Brain Internet Marketing Center
Jl. Bojong Sereh No. 668 Bandung 40376
Jawa Barat - INDONESIA

Tlp. (022) 5944-999, 5945-999, 5946-999
Fax (022) 5947-999
SMS: 081.320.6888.98
To unsubscribe or change subscriber options visit:
http://clients.asianbrainfollowup.com/z/r/?zExMTCwMtCzMrOxsjByctGa0LCyMTJzsbA==